Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Selasa, 27 Desember 2022 umat dengan pakaian adat jawa dengan surjan pengkol mulai memenuhi tempat koor di Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh. Hari itu misa adiyuswo yang diiringi koor dari kelompok sloko Sabdo Suci. Misa ini diperuntukkan bagi mereka para lansia di Paroki Adm. Pelem Dukuh. Untuk lansia yang tempatnya jauh dari paroki menyediakan dua armada angkutan berupa mobil yang akan dijemput di titik kumpul tiap-tiap lingkungan.
Dari pagi juga terlihat tim keamanan yang sudah berjaga dari Polres dan Koramil Girimulyo, juga tim kemanan lainnya. Para lansia yang hadir juga didampingi oleh kerabat maupun saudaranya. Pukul 08.30 WIB umat sudah memenuhi Gereja dan tidak lama misa dimulai dipimpin oleh Romo Modestus Supriyono, Pr.
Sekitar pukul sepuluh misa selesai, umat tidak langsung pulang tetapi menempati tempat yang telah disediakan panitia. Umat di suguhi jamuan soto dan dawet yang disediakan kusus oleh Romo Supri, dan di bawa llangsung dari Nanggulan. Umat begitu sennang bisa bersantab bersama sambil bercengkrama dengan saudara ataupun teman. Romo Supri pun ikut berbaur menikmati hidangan bersama dengan umat. Setelah umat selesai menikmati hidangan mereka di antar dengan mobil armada menuju tempat titik kumpul semula.
Comments
Post a Comment