Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Adven 2021 : KELUARGA TANGGUH DAN BERBUAH DALAM KRISTUS

Panduan Adven 2021, KELUARGA TANGGUH DAN BERBUAH DALAM KRISTUS – Setiap Masa Adven, kita diajak untuk mempersiapkan diri menyambut dan menantikan kedatangan Yesus Kristus.

Perayaan Adven 2021 saat ini masih kita rayakan dalam keprihatinan Pandemi Covid 19 yang memerlukan ketangguhan dan perjuangan untuk saling memperkuat dan bergotong royong.

Pandemi Covid 19 yang hampir dua tahun kita alami, membuat kita semua disadarkan akan ketangguhan dan kepedulian di segala sektor kehidupan, terutama di dalam keluarga kita.

Sebagai umat Keuskupan Agung Semarang yang masih berdinamika di tengah Pandemi Covid 19, kita tetap setia diajak tetap mengimplementasikan cita-cita RIKAS untuk semakin relevan di tengah masyarakat luas.

Keuskupan Agung Semarang pada tahun 2022 masih melanjutkan lima bidang garap yaitu kekatolikan, kerasulan, kebangsaan, kerjasama dan sinergi serta profesionalitas.

Pada prinsipnya, kita sebagai warga Keuskupan Agung Semarang (KAS) tetap mempunyai tanggungjawab yang tidak hanya sekedar peribadatan semata, melainkan sampai pada kesejahteraan dan tindakan bersama di masyarakat secara nyata.

Dalam arti itu, kita diajak untuk tetap tangguh dan senantiasa bertumbuh dalam sukacita Injili walaupun Pandemi Covid 19 masih menyelimuti hidup kita ini.

Pandemi Covid 19 yang menghantam lingkup luas negara dan Gereja akhirnya puncak dan ujungnya ada pada keluarga.

Melalui Adven 2021 ini, Komisi Kateketik Keuskupan Agung Semarang mengajak umat melihat kembali keluarga sebagai pusat dari gerak iman.

Dalam masa Pandemi Covid 19 diharapkan keluarga menjadi tempat bertumbuh, mengalami sukacita dan tangguh agar kita semua semakin menyadari gerak bersama dalam upaya mewujudkan diri menghadirkan kasih di tengah-tengah bangsa Indonesia ini.

Keluarga merupakan tempat pertama “latihan” hidup menjemaat dan bermasyarakat. Di dalam keluarga ini ada pendidikan awal mengenai “kesetiaan”, “kepercayaan” dan kasih.

Komisi Kateketik Keuskupan Agung Semarang mengajak semua umat Katolik Keuskupan Agung Semarang mempersiapkan Adventus (masa penantian) ini dengan merefleksikan dinamika hidup keluarga.

Umat diajak melihat kembali sejauh mana komunikasi, hubungan kasih sayang dan keterbukaan emosional terjadi untuk kemajuan kualitas iman dan hidup berkeluarga.

Begitu juga, umat diajak merefleksikan sejauh mana upaya dalam menghadapi tantangan dan komitmen untuk menyelesaikan masalah bersama, dan mengambil keputusan secara bersama, khususnya tantangan yang berat di tengah Pandemi Covid 19.

Akhirnya keluarga membangun hubungan dengan masyarakat-relasi sosial dengan lingkungan, gereja, dan orang lain dalam masyarakat.

Sejauh mana keluarga berpartisipasi dalam memperkaya berbagai kemajuan di tengah masyarakat, khususnya upaya tanggap pandemi ini.

Proses refleksi akan diperdalam melalui empat (4) pertemuan sebagai berikut:

1. Pertemuan Adven I: Keluarga Tangguh.

Pada pertemuan Adven I ini, umat diajak untuk berjaga-jaga, tanggap, tabah, dan kuat menghadapi tantangan, terutama dalam situasi yang masih diliputi Pandemi Covid 19.

Umat diajak berbagi pengalaman atas situasi yang dialami terutama dari segi pengalaman iman dan daya ketangguhan keluarga.

Dalam perspektif iman khususnya penantian Sang Juru Selamat, para keluarga diajak melihat kembali hidup iman mereka dalam keluarga, bagaimana pendidikan Kekatolikan selama ini dikembangkan, khususnya ketika mengalami kesulitan dan beratnya situasi Pandemi Covid 19 ini.

Bacaan yang diperdalam sebagai peneguhan dan renungan dari Luk 21: 25-28.34-36 mengenai “Kedatangan Anak Manusia” (Adven Eskatologis).

2. Pertemuan Adven II: Keluarga yang Berbenah dan Berubah.

Pada pertemuan Adven II ini, umat diajak pada suasana dan dorongan rohani untuk pertobatan dan berbenah.

Maka, pada Adven II ini umat diajak untuk memperdalam berbagai pengalaman rekonsiliasi dan upaya berbenah dari berbagai terpaan dan kesulitan yang dihadapi keluarga selama Pandemi Covid 19.

Dalam situasi krisis Pandemi Covid 19 seringkali terjadi berbagai macam konflik di keluarga karena kesulitan ekonomi, krisis iman
hingga relasi.

Melalui pertemuan Adven II, keluarga diajak mempersiapkan Adventus dalam bingkai pertobatan dan semangat berbenah diri untuk masa depan yang lebih baik.

Bacaan yang diperdalam sebagai peneguhan dan renungan dari Luk 3: 1-6 tentang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Juru Selamat.

3. Pertemuan Adven III: Keluarga sebagai Ecclesia Domestica.

Pada pertemuan Adven III, setelah umat memperdalam pertobatan dan berbenah diri, umat diajak melihat kembali tanggung jawabnya sebagai keluarga dalam mempersiapkan tempat pendidikan dasar dan tempat iman bertumbuh.

Umat diajak merefleksikan mengenai sejauh mana tanggung jawabnya sebagai keluarga dalam mempersiapkan masa depan anak-anak mereka baik dari segi pendidikan iman maupun akademisnya.

Keluarga diajak menghayati panggilan sebagai keluarga Kristiani sejati dalam ambil bagian dalam Tri Tugas Kristus sebagai pewaris, penjamin dan penyaksi iman bagi anak-anak dan masyarakat sekitar.

Situasi Pandemi Covid 19 menyebabkan keluarga memiliki beban yang lebih berat, khususnya mengenai pendidikan anak-anak mereka.

Untuk itu, dalam pertemuan Adven III, keluarga dapat merefleksikan kembali sejauh mana wujud tanggung jawab pendidikan dan menjadikan keluarga sebagai persemaian bagi tumbuh kembang iman, kerasulan dan kemasyarakatan.

Bacaan yang diperdalam sebagai peneguhan dan renungan dari Luk 3:10-18 mengenai Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan kedatangan Sang Mesias.

4. Pertemuan Adven IV: Keluarga yang Bersukacita dan Berbuah.

Pada pertemuan Adven IV, umat diajak memuncaki pertemuan dengan kesadaran seperti apa yang sudah dicita-citakan dalam amanat Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang, bahwa keluarga diharapkan menjadi bentara bagi kader-kader kerasulan dan kemasyarakatan.

Keluarga diajak membuat komitmen nyata bahwa di tangan merekalah persemaian ini tumbuh, baik panggilan hidup bhakti, menggereja maupun memasyarakat.

Keluarga diharapkan menjadi pusat sukacita, mampu memberikan harapan dan kekuatan bagi seluruh anggotanya dalam mengatasi krisis, bahkan menjadi tempat pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan.

Bacaan yang diperdalam sebagai peneguhan dan renungan dari Luk 1: 39-45 mengenai perjumpaan Maria dan Elisabeth. Perjumpaan dua keluarga dan dua perempuan yang menggenapi janji keselamatan dari Allah supaya terwujud.

Melalui empat (4) pertemuan ini, kita diharapkan dapat melihat kembali sejauh mana keluarga-keluarga kita mampu mewartakan sukacita dan buah Kasih Kritus.

Dalam menyongsong Adven ini, walaupun kita masih di masa Pandemi Covid 19, namun yang terpenting kita bersama keluarga diharapkan menjadi bentara yang tumbuh dengan sukacita.

Akhirnya selamat memasuki masa Adven. Semoga pendalaman dan refleksi yang dikembangkan membuat kita semakin menjadi keluarga yang tangguh dan senantiasa berbuah dalam Kristus.

Berkah Dalem.
Rm. Antonius Dodit Haryono, Pr.
Ketua Komkat KAS

Panduan adven 2021 klik disini

Comments

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...

Paskahan 2023 Lingkungan Vicensius Gedong

 Rangkaian Paskah di Gereja dari Minggu Palma sampai misa adhiyuswo sudah selesai. Kini lingkungan-lingkungan di Paroki Adm. Pelem Dukuh yang mengadakan Paskahan Lingkungan. Ini juga yang terjadi di Lingkungan Vicensius Gedong. Rabu 12 April 2023 bertempat di rumah Bapak Pribadi di adakan paskahan Lingkungan di mulai pukul 3 sore. Sekitar pukul setengah 3 sore umat di lingkungan Vicensius Gedong sudah mulai berdatangan, apalagi lingkungan ini di dominasi oleh simbah-simbah yang jalan kaki. Antusias umat cukup bagus terlihat dari umat lingkungan yang rumahnya paling atas sampai rumah yang paling bawah bias hadir dalam paskahan lingkungan ini, dari anak-anak juga sampai simbah-simbah. Pada kesempatan ini Lingkungan Vicensius Gedong juga mengundang Frater Gabriel Singgih dari Seminari Santo Paulus Kenthungan Yogyakarta yang kebetulan berada di Paroki Adm. Pelem Dukuh. Belia juga memimpin ibadat pada sore itu. Frater Singgih yang asli dari Makasar memimpin ibadat dengan Bahasa Jawa, ...