Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus
pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke 55
Versi lengkap silahkan DOWNLOAD PDF
Undangan untuk “Datang dan Melihat”, yang menyertai perjumpaan-perjumpaan awal yang menyentuh antara Yesus dan murid-muridNya, merupakan metode setiap komunikasi manusiawi yang
otentik. Kita perlu keluar dari sikap puas diri dan mengatakan “kita sudah tahu”, untuk mengungkapkan kebenaran hidup yang menjadi sejarah. (bdk. Pesan Hari
Komunikasi Sosial Sedunia ke-
54, 24 Januari 2020). Kita perlu
bergerak, pergi melihat sendiri,
tinggal bersama orang-orang,
mendengarkan kisah mereka
dan mengumpulkan pelbagai
pendapat atas realita yang akan
selalu mengejutkan kita dalam
beberapa aspek.“Buka mata anda dengan
takjub terhadap yang anda
lihat, dan biarkan tanganmu
merasakan kesegaran dan vitalitas, sehingga ketika orang lain membaca apa yang anda tulis, mereka akan menyentuh denyut kehidupan yang[ ajaib.” Begitu kata Beato Manuel Lozano Garrido,
(1) ketika menasehati rekan-rekannya sesama wartawan. Karena itu saya ingin mendedikasikan pesan tahun ini, pada panggilan untuk “datang dan lihatlah”. Pesan ini sebagai inspirasi bagi setiap bentuk komunikasi yang ingin makin jelas dan jujur: dalam dunia jurnalistik, di internet, khotbah harian Gereja dan dalam olitik atau komunikasi sosial. “Datang dan lihatlah”. Inilah cara iman Kristiani dikomunikasikan, sejak pertemuan-pertemuan pertama di tepi
Sungai Yordan dan Danau Galilea.Selengkapnya DOWNLOAD PDF
Comments
Post a Comment