Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Dalam rangka menyongsong Natal di masa pandemi ini, maka Dewan Paroki adm Pelem Dukuh membuat beberapa ketentuan agar Ekaristi berjalan lancar, aman dan sesuai protokol kesehatan.
- Batasan usia umat yang diperkenankan mengikuti perayaan Ekaristi offline adalah 10-70 tahun.
- Pemudik tidak diperkenankan mengikuti perayaan Ekaristi, disarankan untuk mengikuti misa online dirumah.
- Wajib menerapkan protokol kesehatan
- Memakai masker
- Cuci tangan/memakai hand sanitizer sebelum masuk ke Gereja
- Cek suhu tubuh ke petugas (suhu diatas 37,5 dimohon untuk pulang)
- Menjaga jarak selama misa berlangsung
- Perayaan Ekaristi akan dilakukan 2 (dua) kali, dengan ketentuan berikut :
- Misa malam Natal (tgl 24/12/20) dimulai pkl. 18.00 WIB, menggunakan bahasa Jawa. Peserta Misa adalah umat dari lingkungan:
- Pontianus Dukuh
- FX. Patihombo
- CB Kalipetung
- Misa Natal pagi (tgl 25/12/20) dimulai pkl 08.00 WIB. Peserta Misa adalah umat dari lingkungan:
- Stephanus Mranggen
- Vincentius Gedong
- Yohanes Jatiroto
- Paulus Promasan
- Gabriel Dangsambuh
- Petrus Pelem
- Umat wajib menunjukkan kartu misa kepada petugas. Kartu akan dibagikan oleh Ketua Lingkungan masing-masing. Warna biru untuk malam Natal dan warna kuning untuk Natal pagi. Selain yang tidak membawa kartu tidak diperkenankan mengikuti misa
NB : untuk Panitia, kerja bakti persiapan Natal tgl 22 Desember 2020, pkl. 07.30 WIB, di Gereja Paroki.
Comments
Post a Comment