Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Ekaristi 75 th HUT RI : Indonesia adalah Rumah Kita



 Merdeka !!
Sudah 75 th Indonesia merdeka, itulah Negara kita, rumah kita yg terdiri dari beragam suku, agama ras, terdiri dari banyak pulau dan keunikan lainnya. Mari kita terus jaga dan kita berusaha bersama untuk menjadi "Indonesia Maju" dengan "Bangga Buatan indonesia".


Untuk mengucap syukur dan mendoakan Indonesia, tepat pada hari ini tgl 17.08.20 di Gereja Pelem Dukuh diadakan Misa 75 th Indonesia merdeka yang dipimpin oleh Rm Modestus Supriyanto Pr. Misa diawali dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan mengheningkan cipta untuk menghormati dan mendoakan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.


Dalam injil hari ini disampaikan ”Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Markus 12:17). Hal ini menggambarkan sejauh mana kewajiban negara harus kita jalankan supaya Indonesia semakin maju, baik sebagai warga gereja maupun sebagai warga negara, demikian Rm. Modestus Supriyanto Pr menyampaikan dalam kotbahnya


Suatu negara dapat dinyatakan maju kalau warga masyarakatnya dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab melaksanakan kewajibannya, baik sebagai warga negara maupun sebagai orang beriman (Matius 22,15-21); dan kalau pemerintahnya memimpin dengan bijaksana, hingga mampu menjamin ketertiban dan kesejahteraan rakyatnya (Kitab Putra Sirakh 10,1-8)._Surat Gembala Uskup Agung KAS_
.
Dirgahayu Negriku
.
17.08.20.

Comments

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
NATALAN BERSAMA OMK DON BOSCO DAN MISDINAR DOMENICO SAVIO PELEM DUKUH             Natal merupakan hari lahirnya sang juru selamat yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Hari Natal yang telah kita rayakan pada Bulan Desember lalu. Tanggal 13 Januari 2023 di Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh diadakan natalan bersama oleh kaum muda dengan judul kegiatan “Natalan Bareng OMK dan Misdinar”. Kegiatan ini dihadiri oleh Orang Muda Katolik (OMK) Don Bosco dan Misdinar Domenico Savio Pelem Dukuh. Yang hadir dalam kegiatan ini bisa dibilang berantusias tinggi dengan jumlah peserta sekitar 50 orang. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk merayakan Hari Raya Natal yang merupakan hari spesial di Bulan Desember. Tentunya tujuan lain dari kegiatan yaitu sebagai tempat untuk bisa saling bertemu dan bertegur sapa dengan teman muda satu paroki. Selain itu juga untuk membuat hubungan antara satu dengan yang lain menjadi lebih erat terutama bagi OMK dan ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...