Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Pandemi Virus Corona dan Sikap Gereja pada Masa Pandemi

CORONA MERAJALELA



Saat ini dunia sedang digemparkan dengan adanya corona virus/covid 19. Corona pertama kali muncul di Wuhan, Cina. Di Indonesia virus ini baru ditemukan pada awal Bulan Maret 2020. Orang yang terkena virus corona mengalami gejala umum seperti batuk, demam, dan susah bernapas. Tetapi tidak semua orang yang mengalami hal tersebut dapat dikatakan positif, mereka harus diuji lagi oleh pihak yang menangani. 
Dengan adanya kasus virus corona ini, pada tanggal 3 Maret 2020 Bapa Uskup menghimbau beberapa hal praksis sebagai berikut : 
1. Air suci yang berada di pintu masuk gereja maupun kapel ditiadakan, 
2. Tidak dianjurkan untuk berjabat tangan pada saat salam damai dan dapat diganti dengan menganggukkan kepala atau membungkukkan badan, 
3. Komuni hanya diberikan lewat tangan tidak dengan mulut atau lidah, 
4. Pada saat ibadat Jumat Agung penghormatan salib dilakukan dengan sederhana membungkukan badan atau berlutut.

Setelah itu Bapa Uskup mengeluarkan Surat Gembala no. 0332/A/x/20-13 yang berisi arahkan untuk mentiadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang mulai tanggal 20 Maret sd 3 April 2020. Kini KOMSOS KAS memberi akses pada umat untuk mengikuti misa online di cannel youtube KOMSOS KAS. 

Dengan menaati Surat Gembala, Gereja Adm. Pelem Dukuh sudah memberlakukan pengosongan air suci mulai jumat tanggal 13 Maret 2020. Awalnya Romo paroki tetap akan melayani umat yang ingin mengikuti misa face to face tetapi setelah ada misa online umat dianjurkan untuk mengikuti misa online. Mungkin ada sebagian umat yang kurang berkenan tetapi ini sudah menjadi kebijakan yang harus dipatuhi. 
Kegiatan misdinar yang rutin dilakukan pada hari sabtu juga ditiadakan. Latihan untuk tugas paskah juga harus dijeda terlebih dahulu. Tentunya ini adalah saat-saat dimana para misdinar terutama pengurus dan pendampingnya khawatir dengan adanya penjedaan latihan. Tetapi mereka tetap yakin bisa mempersiapkan tugasnya sebaik mungkin sembari menunggu kabar selanjutnya.
"Semoga masa 2 minggu ini dapat dipergunakan dengan baik. Prinsip: jaga kesehatan, kebersihan, persaudaraan jangan sampai lekang hanya karena corona" pesan Romo Modestus Supriyanto Pr. saat diwawancarai oleh KOMSOS Nanggulan. Karena romo paroki antara Nanggulan dan Pelem Dukuh sama jadi didalam penyampaiannya Romo juga menyertakan Paroki Adm. Pelem Dukuh.
Banyak juga kegiatan yang ditiadakan selama pandemi ini seperti misa lingkungan, pertemuan-pertemuan, rapat rutin. Masa perpanjangan ekaresti daring masih berlangsung hingga pertengahan Bulan Juli. Ekaresti luring mulai di laksanakan lagi dan diperbolehkan pada 18-19 Juli 2020. -Lucia Devi

Penulis
Nama: Lucia Devi Riswanda
Alamat: rt13/rw07 Patihombo, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo 55674
Paroki: Adm. Pelem Dukuh
Nomor HP: 085647780154

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
NATALAN BERSAMA OMK DON BOSCO DAN MISDINAR DOMENICO SAVIO PELEM DUKUH             Natal merupakan hari lahirnya sang juru selamat yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Hari Natal yang telah kita rayakan pada Bulan Desember lalu. Tanggal 13 Januari 2023 di Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh diadakan natalan bersama oleh kaum muda dengan judul kegiatan “Natalan Bareng OMK dan Misdinar”. Kegiatan ini dihadiri oleh Orang Muda Katolik (OMK) Don Bosco dan Misdinar Domenico Savio Pelem Dukuh. Yang hadir dalam kegiatan ini bisa dibilang berantusias tinggi dengan jumlah peserta sekitar 50 orang. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk merayakan Hari Raya Natal yang merupakan hari spesial di Bulan Desember. Tentunya tujuan lain dari kegiatan yaitu sebagai tempat untuk bisa saling bertemu dan bertegur sapa dengan teman muda satu paroki. Selain itu juga untuk membuat hubungan antara satu dengan yang lain menjadi lebih erat terutama bagi OMK dan ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...