Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Bersinergi dan Berjejaring melalui JAMBORE KOMSOS #1




Sejumlah pengurus KOMSOS Kevikepan DIY mengadakan acara yang bernama "JAMBORE KOMSOS #1" dengan tema "Bertransformasi dalam Pewartaan". Kegiatan ini diadakan di Wisma Salam pada tanggal 15-16 Februari 2020. Peserta yang hadir berasal dari berbagai paroki dan dibatasi maksimal 3 orang tiap paroki. Kegiatan ini adalah yang pertama diadakan.


Di hari pertama acara dimulai pukul 17.00 sampai 22.00. Kegiatan dibuka oleh Fransiskus selaku ketua panitia dan dilanjutkan oleh Agustinus Suseno selaku wakil ketua KOMSOS DIY. Dimalam itu ada 2 sesi materi yang diawali oleh Romo Wito. Romo Wito sebagai ketua Komisi KOMSOS KAS menyampaikan banyak hal yang dalam garis bersarnya adalah "Apa Itu Komsos?". Walaupun hanya melihat Romo Wito dari layar karena beliau sedang ada tugas di Padang. Selanjutnya ada perwakilan dari KOMSOS KAS yaitu Fx. Wasdi Encep atau yang sering disebut abah dan Sunbhio Pratama yang akrab dipanggil Mas Bhio. Disana dijelaskan tentang apa itu KOMSOS, awal mula KOMSOS berasal, cara-cara bijak menggunakan media, dan masih banyak lagi. Mas Bhio juga menyampaikan 3 hal penting dalam KOMSOS yaitu Sustain Ability, Resiliensi, Road Maps. Ada juga film yang ditontonkan antara lain INDIKOS (Ini Diary Komsos), Belajar dari Budi Pekerti, dan Dul Nyumbang. Selesai sesi materi dilanjutkan dengan dinamika kelompok. Berbagai permainan disajikan pada malam itu. Semua tampak menikmati acra tersebut. Selesai permainan dilanjutkan dengan sharing antar anggota kelompok. Keluhan, suka duka, tantangan bersatu padu dan dipecahkan dalam kelompok itu. Tantangan yang ada misalkan regenerasi, alat yang kurang memadai, sumber daya manusia, konten, dan mungkin masih adalagi. Sesudah sharing panitia membebaskan peserta untuk kegiatan selanjutnya.



Dihari kedua JABORE KOMSOS #1 diawali dengan makan pagi bersama. Setelah itu ada beberapa teman-teman dari Komisi Kepemudaan yang berjumlah sekitar 8 orang. Mereka yang akan mendampingi dalam outbound dan sebelumnya peserta diajak untuk menari dan bernyanyi bersama. Setelah itu dibagi menjadi 6 kelompok dan melaksanakan outbound diluar ruangan. Selesai outbound dari pihak komisi kepemimpinan menyampaikan beberapa hal antara lain makna yang dapat kita ambil dari outbound yang sudah dilalui seperti kesetiaan, kepekaan, konsisten, sabar, step by step dan tentunya masih banyak lagi.



Acara yang selanjutnya adalah bersiap-siap untuk misa yang di pimpin oleh Romo Lukas Ivan Sanjaya, Pr. Misa diadakan di Kapel Batu. Acara belum selesai. Masih ada evaluasi sebagai hal  paling utama. Evaluasi ini untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan serta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh teman-teman KOMSOS. "Bersinergi dan Berjejaring" adalah pesan dari Romo Ivan untuk para peserta. Ada juga doorprise yang berupa buku-buku dari Pohon Cahaya. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama.

@luciadevi25
Galeri foto klik disini

Comments

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...

Paskahan 2023 Lingkungan Vicensius Gedong

 Rangkaian Paskah di Gereja dari Minggu Palma sampai misa adhiyuswo sudah selesai. Kini lingkungan-lingkungan di Paroki Adm. Pelem Dukuh yang mengadakan Paskahan Lingkungan. Ini juga yang terjadi di Lingkungan Vicensius Gedong. Rabu 12 April 2023 bertempat di rumah Bapak Pribadi di adakan paskahan Lingkungan di mulai pukul 3 sore. Sekitar pukul setengah 3 sore umat di lingkungan Vicensius Gedong sudah mulai berdatangan, apalagi lingkungan ini di dominasi oleh simbah-simbah yang jalan kaki. Antusias umat cukup bagus terlihat dari umat lingkungan yang rumahnya paling atas sampai rumah yang paling bawah bias hadir dalam paskahan lingkungan ini, dari anak-anak juga sampai simbah-simbah. Pada kesempatan ini Lingkungan Vicensius Gedong juga mengundang Frater Gabriel Singgih dari Seminari Santo Paulus Kenthungan Yogyakarta yang kebetulan berada di Paroki Adm. Pelem Dukuh. Belia juga memimpin ibadat pada sore itu. Frater Singgih yang asli dari Makasar memimpin ibadat dengan Bahasa Jawa, ...