Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Sosialisasi APP dan Temu Pendamping PIA & PIR se-Kevikepan DIY


Komisi Karya Misioner (KKM) Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan sosialisasi APP dan temu pendamping se-kevikepan DIY pada hari Sabtu, 19 Januari 2019 sampai 20 Januari 2019 yang lalu di Wisma Santi Dharma, Godean. Pada pertemuan ini, kami para pendamping PIA dan PIR juga diperkenalkan dengan para pengurus baru yang mewakili kami di Kevikepan untuk masa periode 2019-2021.

Pada hari pertama, acara dibuka dengan bernyanyi dan melakukan permainan-permainan untuk mencairkan susasana. Selanjutnya, acara diisi dengan pemaparan program dari kak Yudistira selaku ketua pengurus KKM yang berfokus pada penguatan pendampingan anak dan remaja. Dalam penguatan pendampingan anak dan remaja ini, para pendamping mendapatkan ruang belajar bersama untuk penguatan iman, pemahaman, dan keterampilan dalam pendampingan melalui: kegiatan sosialisasi APP; kumpul bareng pendamping; rekoleksi dan refleksi; serta kepanitiaan kegiatan anak dan remaja. 

Dalam salah satu program yang dipaparkan, ada SOMA (School Of Missionary Animators) Keuskupan Agung Semarang 2019-2021 dengan tema “Remaja KAS Bintang Peradaban Kasih.” SOMA ini bertujuan sebagai satu langkah kaderisasi remaja Katolik, upaya untuk menemukan, membekali dan mengembangkan kemampuan remaja Katolik menjadi “rasul-rasul muda” pembawa warta injil masa kini. Karena rentang waktu pelaksanaan SOMA ini diharapkan  ditahun 2021, KAS memiliki kader remaja Katolik yang mampu menjadi penggerak missioner, dimulai di level paoki masing-masing.

Setelah pemaparan program dari pengurus KKM, acara dilanjutkan dengan kumpul per Rayon. Di rayon Kulon Progo, ada 4 perwakilan paroki yang hadir, yaitu Wates, Nanggulan, Promasan, Pelem Dukuh.  Dalam kegiatan ini, kami didampingi oleh kak Yohana dan kak Reny untuk merencanakan program yang akan kami lakukan dalam lingkup satu Rayon. Program ini diharapakan dapat menghidupkan kembali semangat anak-anak PIA dan PIR dalam lingkup satu Rayon. Sehingga, diharapkan nantinya semangat tersebut juga akan berkembang dan lingkup yang lebih besar.

Setelah acara kumpul per rayon selesai, masuklah ke acara energizer. Dalam acara ini kami lebih banyak diajak oleh Pak Gemak untuk melakukan permainan-permainan yang bermakna dan menggugah semangat kami dalam melakukan pendampingan nantinya. Kami juga pendapah sharing dari Pak Cawu yang juga merupakan pendamping SOMA periode sebelumnya. 

Hari kedua kami diberikan sosialisasi mengenai APP tahun 2019. Setelah penjelasan selesai kami praktik untuk membuat media-media yang digunakan dalam APP bagi PIA dan PIR sebagai bekal agar bisa dikembangkan di paroki masing-masing. Setelah selesai, acara ditutup dengan ekaristi di kapel yang dipimpin oleh Romo Nugroho, Pr. Dalam ekaristi tersebut, kami juga sempat disapa dengan moderator KKM yang baru, yaitu Romo Andri, Pr. 
(oleh : Martina Yuni A. R) 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
NATALAN BERSAMA OMK DON BOSCO DAN MISDINAR DOMENICO SAVIO PELEM DUKUH             Natal merupakan hari lahirnya sang juru selamat yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Hari Natal yang telah kita rayakan pada Bulan Desember lalu. Tanggal 13 Januari 2023 di Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh diadakan natalan bersama oleh kaum muda dengan judul kegiatan “Natalan Bareng OMK dan Misdinar”. Kegiatan ini dihadiri oleh Orang Muda Katolik (OMK) Don Bosco dan Misdinar Domenico Savio Pelem Dukuh. Yang hadir dalam kegiatan ini bisa dibilang berantusias tinggi dengan jumlah peserta sekitar 50 orang. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk merayakan Hari Raya Natal yang merupakan hari spesial di Bulan Desember. Tentunya tujuan lain dari kegiatan yaitu sebagai tempat untuk bisa saling bertemu dan bertegur sapa dengan teman muda satu paroki. Selain itu juga untuk membuat hubungan antara satu dengan yang lain menjadi lebih erat terutama bagi OMK dan ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...