Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Wujud Nyata APP 2018
Link. Vinc Gedong
Bulan ini kita telah memasuki masa prapaskah di mana di isi dengan aksi puasa pembangunan. Tahun 2018 ini KAS mengangkat tema mengasihi dengan kata dan perbuatan, di mana kita diajak untuk mengasihi sesama kita dalam lingkup gereja dan di tengah-tengah masyarakat dengan kata dan perbuatan. Hal itu juga yang dilalukan oleh umat Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.
Salah satu wujud nyata aksi APP di Lingkungan St. Vicentius Gedong adalah dengan bebatur / membuka lahan untuk rumah korban tanang longsor (Keluarga Bpk. Mukiran) di Dusun Gedong. Umat secara bergotong royong bahu membahu dengan semangat untuk bebatur. Harapannya agar tanah itu langsung bisa dibangun rumah dan bisa mengungsi, karena keadaan rumah dampak tanah longsor ini sudah memprihatinkan sedangkan musim hujan masih berlangsung. "Diharap umat lingkungan Vincentius Gedong dapat menjadi garam di tengah-tengah masyarakat", ujar Ibu Chatarina Kartinah selaku ketua Lingkungan St. Vicentius Gedong.
Wow
ReplyDeleteCitizen jurnalis.
ReplyDeleteCitizen jurnalis.
ReplyDelete