Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Rapat Perdana EKM St Valentine


Dalam Rangka menindak lanjuti acara kumpulan omk rayon KP di Wisma Samigaluh 27-28 Januari.  Omk Rayon Kulon Progo mengadakan Event guna mempererat lagi teman2 Omk KP dan mengajak teman2 yg blm berpartisipasi.

Tepatnya di bulan Februari tanggal 24 ini. Berencana mengadakan Misa dalam rangka St. Valentin untuk memperingati hari kasih sayang. Diadakan di Paroki Nanggulan sebagai garis wilayah tengah di KP ini dan diadakan Misa pada pukul jam 5 Sore di hari Minggu di Ruang doa Gua Maria Susteran Sang Timur(out dor) dan diwajibkan membawa coklat sebagai ujub/kado silang kita yg nantinya akan kita berikan ke teman lain kita disana. Setelah misa selesai akan ada Pensi diadakan di halaman Susteran Sang Timur (depan pintu masuk kapel) berkonsep sederhana dengan tenda kecil ber merk Honda  berukuran 3 X 3 dan panggung buatan menggunakan kursi panjang dan karpet merah yg akan membuat kita terhibur tentunya dengan penampilan akustik dari Omk Pelem Dukuh,Omk Nanggulan,Omk Samigaluh Guestar OM Kustik (omk bonoharjo) orgen tunggal dari (om Sanjaya) .

Acara di rencanakan selesai kurang dari jam 9 karena memakai lahan Susteran dan pertimbangan kegiatan yg tidak bnyak memakan waktu supaya mengakibatkan rasa rindu ingin berkumpul. Walau kadang terasa berat rindu itu

Peralatan
Tenda Parkir Nanggulan + panggung buatan kursi panjang dan karpet + ganset (@wawan / bagi yg berkenan meminjamkan serata lampu yg punya)
Sound dari Gereja Nanggulan jika diizinkan dipinjam jika tidak nggih sewa


(RINCIAN KEUANGAN)
Konsumsi Angkringan
Anggaran 1.500.000 :
Nasi kucing 150 orang
Teh Jahe 150 orang plus gelase
Gorengan kletikan

Acara 
Spendium 200.000
Liturgi 100.000
sound lampu janset 500.000
Lain2 100.000

Total Pengeluaran Rp 2.400.000

Pemasukan
Kas Omk perWilayah /per Paroki 200.000 X 7 wilayah = 1.400.00
Sponsor/donatur = 1.000.000


USDA : MAS SUGEK (pelem dukuh)MBK YIMA(samigaluh)
Perijinan : Dek raka & Dek Tius
Acara & Liturgi : erni(pelemdukuh) devi (samigaluh) vero(nanggulan) candara(nanggulan) dita(pelem dukuh) putri (bonoharjo)
Perkap Dekor  : tiyok (nanggulan) eky (pelem dukuh) tanto (pelem dukuh) anang (nanggulan) septa (nanggulan )galih (nanggulan) paul (pelem dukuh)
Parkir : Omk Nanggulan
Konsumsi : Wuri (nanggulan) ceka(PD)
Sekertaris : nita (pd)
Bendahara : grandong (PD)
Liturgi : PA Susteran
Misdinar Nanggulan
Romo Bili Boro

Bagi yg belum terdaftar segera mengisi daftarnya bagi yg ingin tukar posisi langsung bertukaran saja

Tanggal 11 Target USDA😁😍
Nanti target izin tempat susteran dan konsultasi kegiatan oleh Romo Wicak 

Comments

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
NATALAN BERSAMA OMK DON BOSCO DAN MISDINAR DOMENICO SAVIO PELEM DUKUH             Natal merupakan hari lahirnya sang juru selamat yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Hari Natal yang telah kita rayakan pada Bulan Desember lalu. Tanggal 13 Januari 2023 di Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh diadakan natalan bersama oleh kaum muda dengan judul kegiatan “Natalan Bareng OMK dan Misdinar”. Kegiatan ini dihadiri oleh Orang Muda Katolik (OMK) Don Bosco dan Misdinar Domenico Savio Pelem Dukuh. Yang hadir dalam kegiatan ini bisa dibilang berantusias tinggi dengan jumlah peserta sekitar 50 orang. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk merayakan Hari Raya Natal yang merupakan hari spesial di Bulan Desember. Tentunya tujuan lain dari kegiatan yaitu sebagai tempat untuk bisa saling bertemu dan bertegur sapa dengan teman muda satu paroki. Selain itu juga untuk membuat hubungan antara satu dengan yang lain menjadi lebih erat terutama bagi OMK dan ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...