Skip to main content

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

PENGURUS DEWAN PAROKI Masa Bakti Tahun 2016-2018



Dewan Paroki adalah persekutuan para pelayan umat yang terdiri atas umat beriman kristiani yang diketuai oleh Pastor Kepala Paroki, yang secara bersama-sama mengambil bagian dalam reksa pastoral di paroki dan memberikan bantuan untuk mengembangkan kegiatan pastoral.

Berikut ini adalah Kepengurusan Dewan Paroki adminisstratif pelem dukuh

a. Ketua (Pastor kepala): Romo Modestus Supriyanta .pr

b. Wakil : Thomas Tukija

c. Sekretaris  : theodolus supino

d. Sekretaris  : Yosep Ratno wibowo

e. Bendahara I : Fransisca ngatilah

f. Bendahara II: yohanes Herudatin
g. Bendahara III:Maria Ida Trianai
h. Ketua Bidang liturgi : ch.suparti

ket: data belum lengkap dari masing2 bidang dan masih akan di update


Dan untuk pengetahuan tambahan di bawah ini beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan pengurus dewan paroki

Syarat Menjadi Pengurus Dewan Paroki adalah orang Katolik yang :

    sudah menerima sakramen inisiasi, yaitu Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Penguatan;
    rajin berdoa dan mengikuti perayaan Ekaristi atau ibadat-ibadat ilahi;
    aktif terlibat dalam kegiatan Lingkungan;
    bersemangat dalam hidup menggereja dan loyal pada Gereja Katolik Roma;
    bersedia melayani dan memiliki komitmen terhadap tugas pelayanannya;
    mempunyai nama baik di tengah umat dan masyarakat;
    diterima oleh umat;
    pada saat pemilihan, diupayakan tidak lebih dari usia 65 tahun, demi kaderisasi;
    hendaknya memperhatikan komposisi perempuan, kaum muda dan dewasa;
    mampu bekerja sama dan bermusyawarah.

Pelantikan Dewan Paroki

Dewan Paroki yang baru dilantik pada bulan Januari oleh Uskup (atau yang mendapatkan delegasi dari Uskup). Pelantikan dilaksanakan dalam perayaan Ekaristi, Pastor Paroki ikut dilantik dalam pelantikan ini dan dituangkan dalam Berita Acara.

Masa Bakti Dewan Paroki

Masa bakti keanggotaan Dewan Paroki berlangsung selama tiga tahun. Fungsionaris Dewan Paroki dapat dipilih lagi untuk satu masa bakti berikutnya pada fungsi yang sama (kecuali Pastor). Masa bakti dihitung mulai dari hari dan tanggal pelantikan Dewan Paroki.

Tujuan Dewan Paroki

Dewan Paroki bertujuan mengembangkan kegiatan pastoral paroki demi terpenuhinya pelayanan kepada umat beriman dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat, meliputi bidang – bidang liturgi dan peribadatan, pewartaan dan evangelisasi, pelayanan kemasyarakatan, paguyuban dan persaudaraan, rumah tangga dan penelitian pengembangan.

Dewan Paroki menjadi tanda kehadiran kenabian dan kesaksian Gereja di tengah masyarakat terkait dengan fungsinya sebagai lembaga di tengah masyarakat demi kebaikan bersama.

Fungsi Dewan Paroki

Dewan Paroki memiliki 3 fungsi utama yaitu Konsultatif, Eksekutif dan Representatif.

Dewan Paroki berfungsi konsultatif bagi kepemimpinan hierarki yaitu memberikan pertimbangan-pertimbangan pastoral.

Dewan Paroki berfungsi eksekutif dalam menyelenggarakan pelayanan pastoral untuk seluruh umat yaitu bahwa dengan spiritualitas pelayanan, Dewan Paroki menghayati dan mewujudkan semangat Yesus Kristus, semangat kemuridan Gereja perdana, dan spiritualitas Santo Antonius. Prinsip Pelayanan Pastoral bertitik tolak dari realitas umat, mengacu pada gerak pastoral keuskupan dan terbuka pada dinamika Gereja universal.

Dewan Paroki berfungsi representatif dalam menghadirkan Gereja di tengah umat dan masyarakat yaitu dengan tampilnya Dewan Paroki sebagai wakil dan bertindak atas nama Paroki di tengah umat dan masyarakat. Tampilan Dewan paroki berupa iman umat semakin tangguh dan mendalam, karya evangelisasi semakin berkembang dan meluas, dan kesaksian iman semakin terwujud.

Tanggung Jawab dan Wewenang

Dewan Paroki bertanggung jawab atas keputusan – keputusan dan pelaksanaan pastoral kepada umat paroki dan Uskup.

Dewan Paroki berwenang untuk memberikan pertimbangan – pertimbangan sejauh diminta oleh hierarki; mengambil keputusan tentang pelaksanaan Reksa Pastoral Paroki dalam kesatuan dengan arah pastoral keuskupan; mewakili kehadiran Gereja sebagai lembaga di tengah umat dan masyarakat.

Tugas Dewan Paroki

Dewan Paroki bertugas menyelengarakan pelayanan dan pengembangan pastoral sesuai kebutuhan umat dengan mengacu pada Arah Dasar KAS, Pedoman Pedoman Pastoral KAS, dan pengarahan – pengarahan keuskupan dengan  menggerakkan dan mendorong keterlibatan umat, dan dalam terang iman merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi reksa pastoral paroki yang meliputi bidang – bidang :

    Liturgi dan Peribadatan
    Pewartaan dan Evangelisasi
    Pelayanan kemasyarakatan
    Paguyuban Persaudaraan
    Rumah Tangga
    Penelitian dan Pengembangan

Tugas Dewan Harian

Dewan Harian bertugas merumuskan kebijakan pelayanan pastoral paroki yang berdasarkan pada :

    Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang
    Pedoman Pelayanan Dewan Paroki.
    Pedoman Keuangan Paroki.
    Pedoman Pengelolaan Dana Sosial Gereja.
    Pedoman Pelayanan Pastoral Paroki.
    Pedoman Kekaryawanan Paroki.

Dewan Harian juga bertugas untuk menentukan misi paroki, fokus pastoral, serta sasaran strategis baik jangka panjang, menengah, maupun pendek ;

    mengawal dan memonitor pelaksanaan program kerja di semua bidang;
    menangani masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan umat beriman;
    mempersiapkan rapat;
    membentuk kepanitiaan ad hoc;
    mengundang rapat Dewan Inti, Dewan Pleno, dan Bidang/ Tim Kerja tertentu secara berkala;
    menyampaikan laporan tentang dinamika pastoral paroki kepada Uskup;
    menyampaikan laporan keuangan bulanan dan tahunan (RAPB, Data statistik, Narasi dinamika paroki).

Comments

Popular posts from this blog

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

Festival Kesenian Tradisional (FKT) 2023

  Festival Kesenian Tradisional (FKT) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) di Rayon Kulon Progo yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan juga wadah bagi kaum muda untuk berekspresi. Kegiatan ini diadakan satu tahun sekali yang pada waktu itu sempat terhenti karena adanya covid-19. Pada tahun ini diadakan Kembali FKT yang bertemakan “ Pulih Gigih Linuwih ” dengan logo nyala api. Nyala api yang merah menandakan sebuah keberanian, kekuatan, kegembiraan, gairah, dan juga energi. Pulih berarti sesuatu yang hidup dan menyala bisa mengindikasikan bahwa sesuatu itu sudah pulih. Gigih berarti api yang mempunyai kegigihan, ia berusaha untuk selalu memperbesar diri dan meluaskan areanya serta akan segera menyebar dan tidak mudah untuk dipadamkan. Dan yang terakhir adalah linuwih yang berarti api punya kelebihan yaitu panas dan juga terang dari sekitarnya.  Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 09 Juli 2023 yang bertempat di Lapangan Cubung, Lendah, ...

Paskahan 2023 Lingkungan Vicensius Gedong

 Rangkaian Paskah di Gereja dari Minggu Palma sampai misa adhiyuswo sudah selesai. Kini lingkungan-lingkungan di Paroki Adm. Pelem Dukuh yang mengadakan Paskahan Lingkungan. Ini juga yang terjadi di Lingkungan Vicensius Gedong. Rabu 12 April 2023 bertempat di rumah Bapak Pribadi di adakan paskahan Lingkungan di mulai pukul 3 sore. Sekitar pukul setengah 3 sore umat di lingkungan Vicensius Gedong sudah mulai berdatangan, apalagi lingkungan ini di dominasi oleh simbah-simbah yang jalan kaki. Antusias umat cukup bagus terlihat dari umat lingkungan yang rumahnya paling atas sampai rumah yang paling bawah bias hadir dalam paskahan lingkungan ini, dari anak-anak juga sampai simbah-simbah. Pada kesempatan ini Lingkungan Vicensius Gedong juga mengundang Frater Gabriel Singgih dari Seminari Santo Paulus Kenthungan Yogyakarta yang kebetulan berada di Paroki Adm. Pelem Dukuh. Belia juga memimpin ibadat pada sore itu. Frater Singgih yang asli dari Makasar memimpin ibadat dengan Bahasa Jawa, ...