Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Romo ruby atmoko lahir di Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta,10 Oktober1963; umur 53 tahun) adalah Uskup Agung di Keuskupan Agung Semarang.
Ia ditahbiskan menjadi Imampada tanggal 12 Agustus 1992 dengan penahbis Mgr.Julius Darmaatmadja,S.J.dan terpilih menjadiUskup Agung di Keuskupan Agung Semarangpada tanggal 18 Maret 2017 olehPaus Fransiskus.
Pendidikan dan Penugasan Romo Ruby, panggilan dari Robertus Rubyatmoko, mengawali pendidikan imamatnya di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang. Usai menyelesaikan pendidikan tahun rohani sebagai calonfrater diosesan KAS di Seminari Tahun RohaniKeuskupan Agung Semarang di Wisma Jangli Semarang tahun 1984-1985, ia melanjutkan pendidikan belajar filsafat dan teologi di Fakultas Wedabhakti Universitas Sanata DharmaYogyakarta dan tinggal di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan Yogyakarta. Ia ditahbiskan menjadi imam tanggal 12 Agustus 1992.
Semasa menjadi Imam, Romo Ruby sempat bertugas di Paroki Santa Maria Assumta Pakem pada tahun 1992 hingga 1993.
Ia lalu ditugaskan oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang waktu itu yakni Mgr.Julius Darmaatmadja,SJuntuk belajar Hukum Gereja di Roma,Italia. Romo Ruby memperoleh gelar Doktor Ilmu Hukum Gereja dariUniversitas Gregoriana, Roma. Selama menjalani studi di Roma dia tinggal di Asrama Kepausan Belandadari tahun 1993 hingga 1997. Saat ini, dia bertugas sebagai staf Seminari Tinggi Santo Paulus KentunganYogyakarta dan dosen Hukum Gereja Fakultas Teologi Wedabhakti,Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.
Pada tahun 2011, ia diangkat menjadiVikaris Yudisial Keuskupan Agung Semarang.
Kemudian Menjadi Uskup Agung Terpilih .Posisi Uskup Agung Semarang lowong sejak Mgr.Johannes Pujasumarta meninggal dunia pada 10 November 2015. Beberapa waktu lamanya usai wafatnya Mgr. Pujasumarta, posisi kepemimpinan Keuskupan Agung Semarang kemudian dipegang oleh RDFX Sukendar selaku Administrator Keuskupan dan Vikjen KAS.Rubiyatmoko memimpin misa malam paskah saat masih menjadi pastorTerpilihnya Robertus Rubiyatmoko menjadi Uskup Agung baru Semarang menjadi hadiah berarti bagi Keuskupan Agung Semarang. Apalagi di bulan Juli-Agustus 2017 mendatang, Keuskupan Agung Semarang akan menjadi tuan rumah bagi 7thAsian Youth Day2017 dimana da setidaknya 3.000-an orang muda Katolik dari 29 negara di Asia akan berpartisipasi dalam perhelatan iman di kalangan orang muda Katolik se-Asia ini.Uskup Agung Jakarta, Mgr.Ignatius Suharyo bertindak sebagai Penahbis Utama Mgr. Rubi, dengan didampingi oleh Uskup Bandung, Mgr.Antonius Subianto Bunjamin,O.S.C.dan Uskup Malang, Mgr.Henricus Pidyarto Gunawan,O.Carm.sebagai Uskup Ko-konsekrator. Penahbisan berlangsung pada19 Mei2017di Lapangan Bhayangkara Akademi Kepolisian RI (Akpol) di Semarang.
Comments
Post a Comment