Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2021

Jejak Perjalanan Iman: Sejarah Paroki Administratif Pelem Dukuh

  Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...

MINGGU PASKAH

 "Karena pengorbanan-Nya kita di tebus, karena kebangkitan-Nya kita dimenangkan" Selamat Paskah, semoga kita bisa mewujudkan nyatakan iman kita dalam perbuatan,sejalan dengan tema Paskah tahun 2021 "Bertumbuh dalam Kristus, Berbuah dalam Hidup" Seluruh Panitia Paskah dan segenap Dewan Paroki adm Pelem Dukuh mengucapkan : 1. SELAMAT PASKAH 2. TERIMA KASIH  kepada semua umat yang hadir, dan yang dirumah, kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung rangkaian perayaan Pekan Suci, mulai dari Minggu Palma sampai Minggu Paskah.  Kami juga sangat berterimakasih kepada semua petugas keamanan dari POLRES Kulon Progo,POLSEK Girumulyo, KORAMIL Girimulyo, dan Pam Swakarsa Gereja Pelem Dukuh, sehingga rangkaian perayaan Pekan Suci berjalan dengan aman dan nyaman. Galeri foto klik disini

SABTU SUCI

  “Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakanNya. Mari lihatlah tempat Ia dibaringkan”(Mat 28:6) Karya keselamatan Allah bagi semua orang dipenuhi melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus Yesus telah mendahului kita di lorong kematian supaya Ia dapat menggapai tangan siapapun dari kita yang masuk ke lorong kematian itu untuk dituntunNya kembali menuju Sang Sumber Hidup, Allah Bapa. Dalam setiap jalan kita, dari lahir, hidup, bekerja, berproses dalam kematian hingga kematian itu, Tuhan Yesus terus mengawal, menemani dan menyertai kita, karena Dia telah memasuki lorong kematian itu dan masuk ke dunia orang mati.  Yesus yang turun ke tempat penantian juga menunjukkan bahwa Yesus hanya lewat, transit, dari kematian menuju kehidupan mulia bersama Bapa dalam Roh Kudus. Itulah kebangkitan. Kunjungan Yesus ke dunia orang mati adalah tindakan Tuhan Yesus yang mau menggandeng dan mengangkat orang-orang yang telah meninggal itu untuk per...

JUMAT AGUNG

  Hari pantang dan puasa “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya” (Yoh 19:30) Pokok perayaan sengsara dan wafat Tuhan pada hari Jumat Agung adalah pengenangan akan sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus yang membawa keselamatan umat manusia. Maka warna dan suasana pokoknya adalah syukur atas kasih Allah yang telah tercurah kepada kita melalui sengsara dan wafat Yesus Sang Putra Allah, sekaligus suasana khidmat dan hormat kepada Kristus yang wafat untuk kita.  Akhir hidup Yesus di salib menjadi saat penyelesaian dan kepenuhan dari seluruh perutusan-Nya dari Bapa. Maka Yesus berkata, "Sudah selesai” atau tetelastai dalam bahasa Yunani, atau consummatum est dalam bahasa Latin (Yoh 19:30). Ungkapan ini hanya terdiri atas dua kata dalam bahasa Indonesia ini, “Sudah selesai”, akan tetapi dua kata ini dapat dikatakan: merangkum seluruh hidup dan perutusan Yesus, mengapa dan untuk apa...

KAMIS PUTIH

   “… Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak” (Yoh 13:7) Hari Kamis Putih mengawali Trihari Paskah. Intinya, hari Kamis Putih mengenangkan peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus dengan para murid. Kata “kenangan” atau “mengenangkan” yang kita gunakan merupakan terjemahan dari kata Yunani anamnesis. Kata “kenangan” di sini bukanlah dalam pengertian populer sehari-hari, seperti lagu kenangan, tempat kenangan, hadiah kenangan dll. Dalam pengertian Kitab Suci, kata anamnesis atau kenangan menunjuk pada dinamik penghadiran peristiwa karya keselamatan Allah di tempat ini dan sekarang ini ( hic et nunc ). Saat merayakan Ekaristi, kita mengenangkan peristiwa Paskah Kristus, yakni saat Tuhan Yesus membebaskan kita dari penjajahan dosa melalui peristiwa wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam perayaan Ekaristi ini, kita tidak hanya mengingat-ingat bahwa Tuhan Yesus dulu pernah wafat dan bangkit, lalu kita syukuri, kemudian ya sudah selesai. Bukan...