Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Sleman (23/11), Komisi Kepemudaan Kevikepan atau Komkep DIY menyelenggarakan acara tahunan yaitu Temu Jejaring OMK dan OPK se Kevikepan DIY. Acara ini diadakan di daerah Sleman, tepatnya Desa Wisata Pule Wulung, Turi Slema dan diadakan selama weekend (23-24/11). Kegiatan ini dihadiri oleh OMK (Orang Muda Katolik) dan OPK (Organisasi Pelajar Katolik) se-Kevikepan Yogyakarta. "Dalam acara tersebut, selain kami bisa saling kenal satu dengan yang lain, sharing mengenai beberapa program kerja tahunan OMK dari setiap Paroki, kami juga dapat memberitahu program kerja OMK di tahun mendatang." kata salah satu peserta Paroki yang mengikuti acara Temu Jejaring. Tidak hanya membahas program tahunan OMK dan OPK, tetapi juga meliputi program kerja tahunan tiap Rayon yang ada di Kevikepan Yogyakarta. Meskipun belum 100% dari semua OMK dan OPK yang mengikuti acara ditahun ini, akan tetapi Komkep Kevikepan DIY masih terus berusaha dan berharap agar semua paroki di Yogyakarta ini ...