Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-73, Kepolisian Sektor Girimulyo bersama dengan Pengurus Dewan Paroki Adm Pelem Dukuh melakukan kegiatan kerja bakti di sekitar lingkungan Gereja. Kerja bakti dilaksanakan pada hari Kamis,20 Juni 2019 dimulai pukul 07.00 pagi. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan antara lain membersihkan rumput dan menyapu halaman Gereja dan Goa Pengiloning Leres. Dengan adanya kegiatan kerja bakti dalam menyongsong Hari Bhayangkara yang ke-73 ini diharapkan aparat kepolisian dapat bersama- sama bersinergi,gotong royong membangun persatuan. Semoga kedepannya Polri semakin Promotor (Profesional, Modern, dan Terpercaya) dalam melayani dan mengayomi masyarakat. Selamat Hari Bhayangkara ke-73 (Andreas Aji Prasetyo)