Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah sebuah kisah tentang keteguhan iman, semangat pengabdian, dan perjuangan tak kenal lelah dari sekelompok umat Katolik yang bertekad membangun komunitas spiritual di tengah tantangan zaman. Cerita ini dimulai dengan seorang pria sederhana bernama Ignatius Tukidin, yang menjadi pelopor umat Katolik pertama di Pelem Dukuh. Pada tahun 1929, Bapak Ignatius Tukidin dipermandikan di Ploso Promasan setelah mengenal agama Katolik di Sekolah Rakyat (SR) Boro. Dengan bimbingan Romo Prennthaler, ia dikirim ke Mendut dan Ungaran untuk mengikuti kursus guru agama. Ketika ia kembali, benih iman yang ia bawa mulai bersemi di tanah Pelem Dukuh. Rumahnya menjadi tempat diselenggarakannya misa pertama, meski hanya tiga orang yang menerima komuni saat itu: Ignatius Tukidin sendiri, Bapak Sastroadmojo, dan Bapak Tjokrosiswoyo. Inilah awal mula dari perjalanan panjang umat Katolik di Pelem Dukuh. Tak lama kemudian, hadir pula Ibu Yakoba Sikem, yang menjadi umat ...
Misa Lingkungan St. Gabriel Dangsambuh Misa Lingkungan St. Gabriel Dangsambuh bertempat di rumah bapak Suwardi,Selasa 05 Juni 2018. Perayaan misa kali ini dipimpin oleh Rm.Supriyanta dan diikuti 30 umat di Lingkungan St. Gabriel Dangsambuh. Misa kali ini bersamaan dengan peringatan St.Bonifasius seorang Uskup dan Martir, yang dikenal sebagai pewarta Injil di Jerman dan dihormati sebagai pelindung negeri Jerman. Dalam kotbah misa, Rm. Supriyanta mengapresiasi semangat umat di St. Gabriel Dangsambuh dibuktikan dengan misa yang dijadwal seharusnya jam 15.00 wib,tetapi dimulai 14.30 dan umat St. Gabriel Dangsambuh sudah siap untuk mengikuti misa tersebut. Romo Supri menjelaskan tentang ajaran yesus yang menggunakan perumpamaan saat menyebarkan firman Allah. Perumpamaan dalam firman dimaksudkan supaya umat yang mendengar firman dengan perumpamaan akan lebih mudah dipahami.Dalam injil Yohanes 10:11-19, Yesus Kristus membuktikan sebagai gembala yang baik bagi domba-dombanya, dengan me...